Pages

Tuesday, May 13, 2014




Jejak Selangkah Merengkuh Indah


Hangat matahari mulai menelusuri pagi Jakarta. Maman (52) mempercepat langkah saat menyusuri koridor jembatan busway. “ Berjalan kaki menuju kantor menyehatkan,” ujar Maman (52) Pegawai Pemprov DKI Jakarta. Selain sehat menurut pegawai di Badan Kepegawaian, ia juga dapat menikmati matahari pagi. “Cahaya matahari itu indah, anugerah Tuhan, sayang kalau dilewatkan”, lanjutnya.
Menurutnya dengan jalan kaki dari koridor busway depan Bank Indonesia, ia bisa mendapat kelebihan yakni olahraga sebelum bekerja dan manfaat sinar matahari pagi. Ia terbiasa menaruh mobilnya di shelter Busway Ragunan dan menggunakan busway menuju Monas kantornya.
            Berbeda dengan Eko (46) Kepala Bidang Informasi Publik yang menyempatkan berjalan kaki dan berlari di Monas sebelum bekerja. Ia menghabiskan waktu sekitar satu jam untuk mengelilingi Monas. “Badan pegel-pegel kalau ga olahraga,” jelasnya.
            Sementara Endang (52) staff di Seksi Informasi Publik menyatakan segar kalau sudah berjalan kaki di Monas. Taman yang indah, hijau, asri dilengkapi beragam fasilitas untuk berolahraga.”Banyak bunga, indah dan segar, jalan kaki di Monas jadi ga bosen”, ungkapnya.
Jalan kaki maupun lari merupakan kegiatan atau aktivitas fisik yang menggunakan kaki. Beragam penelitian menyebutkan manfaat jalan kaki dan lari. Manfaat tersebut antara lain menurunkan berat badan, mencegah diabetes tipe 2, kebutaan, amputasi, gagal ginjal, hingga impotensi. Selain itu tentu memberi kesegaran fisik dan jasmani.
Jalan kaki sebaiknya dilakukan sebelum pukul 09.00 atau setelah pukul 15.00. Hal ini disebabkan sinar matahari pagi yang kaya ultraviolet. “ “Kita dapat memperoleh kalsium dari sinar matahari “, menurut Dr. Tan Tjiauw Liat, pakar raw food.
Ragam kegiatan berjalan kaki maupun lari di adakan akhir-akhir ini menandakan trend di masyarakat. Setiap Selasa, Rabu, Jum’at dapat kita lihat kegiatan olahraga lari maupun jalan kaki di Monas. Peserta terdiri dari anggota ABRI, maupun pekerja swasta di sekitar Monas.
Melihat animo masyarakat yang cukup tinggi untuk berjalan kaki atau berlari di taman kota, Pemprov DKI Jakarta kini berusaha menghadirkan suasana yang nyaman di taman kota. Pilihan warga untuk berolahraga antara lain Taman Kota Menteng serta Taman Cattelya di Jl. S. Parman, Jakarta Barat memiliki track Jogging yang dapat dikunjungi hobiis lari dan jalan kaki.
 Upaya pemberlakuan car free day misalnya. Awal tahun 2002 diadakan hanya di waktu tertentu kini telah diberlakukan setiap minggu di lokasi yang menyebar di DKI Jakarta.  Waktu dan tempat  car free day memberikan keluasaan kepada masyarakat untuk berolahraga termasuk jalan kaki dan lari.
Aktivitas fisik ini juga mendukung upaya penurunan penggunaan kendaraan bermotor. Bayangkan berapa kendaraan bermotor  yang tidak beroperasi jika kita memanfaatkan kendaraan umum dan berjalan kaki menuju kantor ? Berapa banyak penurunan emisi dan tingkat polutan di Jakarta? Jadi siap berubah, berjalan kaki menuju kantor? Berjalan untuk bumi lebih baik.

Sunday, May 1, 2011

lama bukan kura-kura

Bukan cepat dalam olrahrga, namun intensitas lama yang dibutuhkan.
Percuma saja kalau kita jalan adat berlari secara cepat tapi sebentar,
yang dibutuhkan adalah intensitas yang cukup lama
sehingga tercapai waktu olahraga 45 sd 60 menit

jalan kaki , murah, mudah menyehatkan

Setelah sering membaca referensi dari beragam artikel majalah maupun website, jalan kakai memang efektif melangsingkan.

Selain itu jalan kaki adalah olahraga murah yang tidak memberatkan, karena bisa dilakukan dalam aktivitas kita baik sebagai pekerja kantor maupun ibu rumah tangga. Waktu berjalan kaki juga dapat kita atur.

Sesuai dengan saran dokter saya, dokter Samuel, olahraga dilakukan perharinya 45 sd 60 menit. Disela-sela kesibukan itu saya mencoba menyelipkan jadwal olahraga melalui jalan kaki. Seperti saat harus pergi ke kampus, saya sempatkan 30 menit berjalan non stop. karena menurut dokter lemak akan terbakar di 30 menit dengan gerakan 30 menit non stop.

saat ini dari desember kira -kira sampai bulan april ini sduah 10 kilo, taerget saya 15 kilo lagi....
mudah2an bisa.
semangat!

Sunday, December 26, 2010

SESUATU YANG TIDAK DIPEROLEH INSTAN LEBIH ABADI HASILNYA












Ternyata kekuatan otot itu memang perlu dibentuk perlahan-lahan.
tapi jangan cepat puas dengan hasil yang telah kita lakukan.
Desember awal saya berjalan keliling monas satu lap,
minggu kemarin meningkat jadi tiga lap.
Tapi karena liburan saya sempat berhenti.
Mulai minggu ini, saya bertekad memulai lagi.
Oya perubahan yang saya alami.
Saya tidak terengah2 lagi ketika naik tangga,
dan tidak lagi mengalami gangguan pernafasan.
Lebih fresh, dan
saya yakin dapat menurunkan berat badan
jika olahraga ini saya lakukan lebih teratur

Sunday, December 5, 2010

seminggu olahraga turun empat kilo

sudah seminggu olahraga, turun empat kilo... setiap hari aku olahraga minimal 15 menit, ... jalan jalan jalan..intinya bergerak....

Tuesday, August 31, 2010

Efek Berjalan Kaki



STUDI dan Penelitian dari beberapa ilmu kedokteran dalam beberapa tahun terakhir ini semakin mengukuhkan bahwa berjalan tergopoh-gopoh dan bukan jalan santai memang memberi banyak manfaat bagi kesehatan kita. Inilah sembilan manfaat yang dapat diperoleh dari aktivitas jalan kaki

  • Serangan Jantung. Pertama-tama tentu menekan risiko serangan jantung. Kita tahu otot jantung membutuhkan aliran darah lebih deras (dari pembuluh koroner yang memberinya makan) agar bugar dan berfungsi normal memompakan darah tanpa henti. Untuk itu, otot jantung membutuhkan aliran darah yang lebih deras dan lancar. Berjalan kaki tergopoh-gopoh memperderas aliran darah ke dalam koroner jantung. Dengan demikian kecukupan oksigen otot jantung terpenuhi dan otot jantung terjaga untuk bisa tetap cukup berdegup.

Bukan hanya itu. Kelenturan pembuluh darah arteri tubuh yang terlatih menguncup dan mengembang akan terbantu oleh mengejangnya otot-otot tubuh yang berada di sekitar dinding pembuluh darah sewaktu melakukan kegiatan berjalan kaki tergopoh-gopoh itu. Hasil akhirnya, tekanan darah cenderung menjadi lebih rendah, perlengketan antarsel darah yang bisa berakibat gumpalan bekuan darah penyumbat pembuluh juga akan berkurang.

Lebih dari itu, kolesterol baik (HDL) yang bekerja sebagai spons penyerap kolesterol jahat (LDL) akan meningkat dengan berjalan kaki tergopoh-gopoh. Tidak banyak cara di luar obat yang dapat meningkatkan kadar HDL selain dengan bergerak badan. Berjalan kaki tergopoh-gopoh tercatat mampu menurunkan risiko serangan jantung menjadi tinggal separuhnya.

  • Stroke. Kendati manfaat berjalan kaki tergopoh-gopoh terhadap stroke pengaruhnya belum senyata terhadap serangan jantung koroner, beberapa studi menunjukkan hasil yang menggembirakan. Tengok saja bukti alami nenek-moyang kita yang lebih banyak melakukan kegiatan berjalan kaki setiap hari, kasus stroke zaman dulu tidak sebanyak sekarang. Salah satu studi terhadap 70 ribu perawat (Harvard School of Public Health) yang dalam bekerja tercatat melakukan kegiatan berjalan kaki sebanyak 20 jam dalam seminggu, risiko mereka terserang stroke menurun duapertiga.
  • Berat badan stabil. Ternyata dengan membiasakan berjalan kaki rutin, laju metabolisme tubuh ditingkatkan. Selain sejumlah kalori terbuang oleh aktivitas berjalan kaki, kelebihan kalori yang mungkin ada akan terbakar oleh meningkatnya metabolisme tubuh, sehingga kenaikan berat badan tidak terjadi.
  • Menurunkan berat badan. Ya, selain berat badan dipertahankan stabil, mereka yang mulai kelebihan berat badan, bisa diturunkan dengan melakukan kegiatan berjalan kaki tergopoh-gopoh itu secara rutin. Kelebihan gajih di bawah kulit akan dibakar bila rajin melakukan kegiatan berjalan kaki cukup laju paling kurang satu jam.
  • Mencegah kencing manis. Ya, dengan membiasakan berjalan kaki melaju sekitar 6 km per jam, waktu tempuh sekitar 50 menit, ternyata dapat menunda atau mencegah berkembangnya diabetes Tipe 2, khususnya pada mereka yang bertubuh gemuk (National Institute of Diabetes and Gigesive & Kidney Diseases).

Sebagaimana kita tahu bahwa kasus diabetes yang bisa diatasi tanpa perlu minum obat, bisa dilakukan dengan memilih gerak badan rutin berkala. Selama gula darah bisa terkontrol hanya dengan cara bergerak badan (brisk walking), obat tidak diperlukan. Itu berarti bahwa berjalan kaki tergopoh-gopoh sama manfaatnya dengan obat antidiabetes.

  • Mencegah osteoporosis. Betul. Dengan gerak badan dan berjalan kaki cepat, bukan saja otot-otot badan yang diperkokoh, melainkan tulang-belulang juga. Untuk metabolisme kalsium, bergerak badan diperlukan juga, selain butuh paparan cahaya matahari pagi. Tak cukup ekstra kalsium dan vitamin D saja untuk mencegah atau memperlambat proses osteoporosis. Tubuh juga membutuhkan gerak badan dan memerlukan waktu paling kurang 15 menit terpapar matahari pagi agar terbebas dari ancaman osteoporosis.

Mereka yang melakukan gerak badan sejak muda, dan cukup mengonsumsi kalsium, sampai usia 70 tahun diperkirakan masih bisa terbebas dari ancaman pengeroposan tulang.

  • Meredakan encok lutut. Lebih sepertiga orang usia lanjut di Amerika mengalami encok lutut (osteoarthiris). Dengan membiasakan diri berjalan kaki cepat atau memilih berjalan di dalam kolam renang, keluhan nyeri encok lutut bisa mereda. Untuk mereka yang mengidap encok lutut, kegiatan berjalan kaki perlu dilakukan berselang-seling, tidak setiap hari. Tujuannya untuk memberi kesempatan kepada sendi untuk memulihkan diri.

Satu hal yang perlu diingat bagi pengidap encok tungkai atau kaki: jangan keliru memilih sepatu olahraga. Kita tahu, dengan semakin bertambahnya usia, ruang sendi semakin sempit, lapisan rawan sendi kian menipis, dan cairan ruang sendi sudah susut. Kondisi sendi yang sudah seperti itu perlu dijaga dan dilindungi agar tidak mengalami goncangan yang berat oleh beban bobot tubuh, terlebih pada yang gemuk.

Bila bantalan (sol) sepatu olahraganya kurang empuk, sepatu gagal berperan sebagai peredam goncangan (shock absorber). Itu berarti sendi tetap mengalami beban goncangan berat selama berjalan, apalagi bila berlari atau melompat. Hal ini yang memperburuk kondisi sendi, lalu mencetuskan serangan nyeri sendi atau menimbulkan penyakit sendi pada mereka yang berisiko terkena gangguan sendi.

Munculnya nyeri sendi sehabis melakukan kegiatan berjalan kaki, bisa jadi lantaran keliru memilih jenis sepatu olahraga. Sepatu bermerek menentukan kualitas bantalannya, selain kesesuaian anatomi kaki. Kebiasaan berjalan kaki tanpa alas kaki, bahkan di dalam rumah sekalipun, bisa memperburuk kondisi sendi-sendi tungkai dan kaki, akibat beban dan goncangan yang harus dipikul oleh sendi.

  • (Depresi. Ternyata bergerak badan dengan berjalan kaki cepat juga membantu pasien dengan status depresi. Berjalan kaki tergopoh-gopoh bisa menggantikan obat antidepresan yang harus diminum rutin. Studi ihwal terbebas dari depresi dengan berjalan kaki sudah dikerjakan lebih 10 tahun.
  • Kanker juga dapat dibatalkan muncul bila kita rajin berjalan kaki, setidaknya jenis kanker usus besar (colorectal carcinoma). Kita tahu, bergerak badan ikut melancarkan peristaltik usus, sehingga buang air besar lebih tertib. Kanker usus dicetuskan pula oleh tertahannya tinja lebih lama di saluran pencernaan. Studi lain juga menyebutkan peran berjalan kaki terhadap kemungkinan penurunan risiko terkena kanker payudara.

Nah, jadi dengan berjalan kaki dapat membantu menyembuhkan berbagai ragam penyakit, so selain berjalan kaki itu menyehatkan, kita juga mengurangi polusi udara, xixixixi, tapi kalo seandainya jauh naik kendaraan juga boleh, hehehe, selamat mencoba..


http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/efek-berjalan-kaki/

Jalan kaki sudah seminggu!


Saat ini aku sudah jalan kaki seminggu ini
walaupun naik busway, maupun naik mobil,
aku usahakan jalan kaki sejauh mungkin
jelan di mal juga gitu usahakan muter2 dulu sekalian cuci mata

aku ga nimbang dulu
menurut buku yang kubaca menimbang tidak memberikan keakuratan penurunan bb
yang penting adalah perubahan ukuran
seragamku sudah mulai kebesaran deh
padahal baru dua minggu lalu buat di tukang jahit top langgganan suami ku

Menurut buku sepuluh cara cepat menurunkan bb,
jalan itu paling efektif
memang di tiga puluh menit pertama untuk minggu awal akan terasa berat
pada awal yang terbakar adalah kalori
untuk sebulan kemudian yang terbakar adalah LEMAK

oleh karena tubuh sudah mulai menyesuaikan sehingga metabolisme meningkat

yang penting program ini bisa membuatku turun bb sehat
tadi aku jalan lumayan dari BI ke DPRD

nah menurut buku itu, sebaiknya setiap hari aktivitas meningkat misal jalan tiga puluh menit kemudian meningkat terus lima menit setiap harinya

o ya aktivitas tidak boleh sama
setiap waktu harus kombinasi
agar tidak terjadi stagnasi

lumayan juga..mudah2an tetap semangat!